M.Eirsyah.N.P
Senin, 29 April 2013
Modifikasi Mobil
Bagi sebagian orang, menyalurkan hobi memang sangat dibutuhkan. Karena, dengan hobi yang digandrungi tersebut, bisa sekaligus menjadi ajang refreshing, melepas rutinitas pekerjaan sehari-hari. Nah, satu diantara hobi yang banyak diminati adalah di bidang otomotif. Khususnya mobil, para pehobi ini banyak yang ingin merubah atau memodifikasi penampilan mobilnya agar lebih keren dan nyaman dikendarai. Saya sendiri pun termasuk pecinta modifikasi mobil, bahkan mobil saya sendiri menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk memodifikasi mobil saya, karena memodifikasi mobil mampu menuangkan ide-ide kreatif saya untuk disalurkan.
Biasanya, modifikasi kendaraan tidak hanya interior saja, namun juga eksteriornya. Nah, agar tidak salah dalam memodifikasi kendaraan, perlu beberapa trik khusus. Hal ini diperlukan agar uang yang dikeluarkan nantinya tak terbuang percuma saja karena modifikasi yang salah. Terlebih, bagian-bagian yang akan dirubah pada mobil cenderung cukup memakan biaya.
Selanjutnya, modifikasi mobil bisa dilakukan pada bagian-bagian tertentu pada kendaraan. Nah, berikut ini adalah beberapa bagian kendaraan yang biasanya dimodifikasi:
1. Mesin
Mesin adalah hal terpenting pada mobil. Perawatan mesin sangat diperlukan dan diperhatikan. Sebagai variasi, bagi pemula dapat mengganti parts yang sederhana dulu seperti busi, atau melapisi mesin dengan krom, misalnya.
2. Velg
Velg menjadi satu diantara komponen mobil yang biasanya ingin dimodifikasi. Tentunya pemilihan ini harus sesuai dengan selera dan tipe mobil. Anda bisa mencarinya di toko variasi mobil, toko ban, atau toko khusus velg. Perhatikan velg yang dipilih. Pastikan jangan terlalu besar, atau terlalu kecil dan sesuaikan dengan bentuk mobil. Karena harganya cukup mahal, maka telitilah dalam membeli velg, agar Anda tidak salah pilih.
3. Sound/Audio
Perhatikan jenis musik yang Anda sukai. Jika memang suka dengan musik R & B, sesuaikan dengan audio yang akan dibeli. Untuk yang satu ini, pilihlah yang berkualitas baik dan dari merk tertentu. Karena, jika audio berkualitas baik maka akan memberikan kepuasan maksimal bagi Anda.
4. Knalpot
Merubah knalpot juga banyak dilakukan pehobi otomotif. Jika Anda ingin memodifikasi knalpot, pilihlah knalpot yang tepat, tidak bersuara terlalu nyaring dan berisik.
5. Interior
Bagian sebagaian orang, interior terkadang menjadi fokus utama untuk modifikasi. Perubahan interior ini dapat memberi efek apakah nantinya Anda akan nyaman atau tidak di dalam mobil. Hal sederhana, gantilah tampilan jok mobil Anda dengan menggunakan bahan dari kulit, atau bahan lain yang Anda sukai. Perubahan karpet mobil juga bisa dilakukan. Jika Anda menyukai unsur kayu atau warna coklat, Anda bisa gunakan panel kayu untuk menambah kesan luxurious pada mobil Anda.
Berikut merupakan tips modifikasi dari saya, semoga informasi ini bermanfaat untuk anda yang hendak memodifikasi mobil anda, terima kasih.
Inflasi Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
INFLASI
Inflasi
adalah suatu gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang sifatnya
itu umum dan terus-menerus. Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor
yaitu :
1. Kenaikan harga
2. Bersifat umum
3. Berlansung terus-menerus
· Kenaikan harga
Harga
barang dapat di katakana naik jika harganya menjadi tinggi dari harga
sebelumnya. Contohnya harga BBM yaitu Rp35,00/ltr pada mingu lalu,
sedangkan pada minggu ini harga BBM menjadi Rp45,00/ltr lebih mahal dari
minggu kemarin.
· Sifatnya umum
Kenaik
harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang
tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum . Contohnya : jika
harga BBM naik maka ongkos angkutan umum,bahan-bahan pokok menjadi naik
ini baru bias disebut inflasi.
· Berlanasung terus-menerus
Naiknya
harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang
tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang
minimal bulanan.
Ada beberapa faktor maslah sosial yang muncul dari inflasi yaitu :
1. Menurunya tingkat kesejahtraan rakyat
2. Memburuknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi.
1. Menurunya tingkat kesejahtraan rakyat
2. Memburuknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi.
JENIS JENIS INFLASI
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%.
Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%.
Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
1)
|
Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun |
2)
|
Inflasi Sedang
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun |
3)
|
Inflasi Berat
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun |
4)
|
Hiper Inflasi
Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun. Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama. |
Ada pun Jenis-jenis inflasi, berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :
- Inflasi tarikan Permintaan, inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.
- Inflasi Desakan Biaya, inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi yang meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang (inflasi).
- Inflasi Diimpor, inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga barang-barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor mengalami kenaikan harga yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan pengeluran perusahaan-peruasahaan.
Jenis-jenis inflasi berdasarkan persentasi atau nominal digit inflasinya, dapat
dibedakan kedalam :
Ø Moderate Low Inflation
(inflasi 1 digit) misalnya 1% s.d 9%, biasanya orang masih percaya dan
memiliki daya beli dan juga nilai mata uang masih berharga.
Ø Galloping Inflation (inflasi dua digit) misalnya 10% s.d 99%, dimana orang mulai ragu, daya beli menurun, nilai mata uang menjadi semakin menurun.
Ø Hyper Inflation
(inflasi tinggi diatas 100%) adalah proses kenaikan harga-harga yang
sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa
kali lipat dalam jangka waktu yang singkat, keadaan seperti ini
orang-orang sudah tidak percaya pada mata uang. Dimana nilai nominal
uang jadi tidak berharga jika situasi ini terjadi maka pemerintah
melakukan Senering yaitu pemotongan nilai uang.
Faktor - faktor yang mempengaruhi Inflasi
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi:
a. Demand Pull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pennintaan agregat.
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.
Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh :
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi:
a. Demand Pull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pennintaan agregat.
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.
Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh :
a) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara
umum di dalam negeri.
b) ImportedInflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang
pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atu gabungan dari dua masalah berikut :
- Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari : Pertama, kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Kedua, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti pertambahan produksi dan penawaran barang. Ketiga, kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang kurang bertanggung jawab.
Akibat-akibat
buruk dari inflasi beragam seperti pengangguran yang kian bertambah,
menurunkan taraf kemakmuran masyarakat dimana upah riil para pekerja
akan merosot sehingga taraf hidupnya pun akan menurun. Prospek
pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk jika
inflasi tidak dapat dikendalikan atau diatasi. Inflasi yang bertambah
serius tersebut cenderung akan mengurangi investasi yang produktif,
mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan
memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tujuan
jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang
berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Adakalanya tingkat
inflasi meningkat dengan tiba-tiba sebagai akibat suatu peristiwa
tertentu ysng berlaku diluar ekspektasi pemerintah misalnya depresiasi
nilai uang yang sangat besar atau keadaan politik yang tidak stabil.
PENYEBAB INFLASI
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
Penanggulangan BANK SENTRAL
Peran bank sentral sangatlah berpengaruh, bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank
sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat
inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki
kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh
diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal
ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang
kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah
yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong
perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
CARA MENGATASI INFLASI
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
CARA MENGATASI INFLASI
Usaha
untuk mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab
terjadinya inflasi supaya dapat dicari jalan keluarnya. Secara teoritis
untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok
pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.
Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
1. Kebijakan Moneter,
segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga
kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan ini meliputi:
Kebijakan ini meliputi:
a.
Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan
cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit
akan berkurang.
b. Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI
c. Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang
d. Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
e.
Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini
pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan
pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
2. Kebijakan Fiskal, dapat dilakukan dengan cara:
a.
menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih
banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat
mengurangi jumlah uang yang beredar.
b. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
c.
Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji
pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
3. Kebijakan Non Moneter, dapat dilakukan melalui:
a.
Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri
untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak,
sehingga harga akan menjadi turun.
b. Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
c. Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang-
barang tertentu.
barang tertentu.
DAMPAK
a. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
b. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada Pengusaha kecil).
c. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
CONTOH NEGARA YANG MENGALAMI INFLASI
Inflasi saat ini tak hanya melanda Indonesia belaka.
Se-antero dunia pun saat ini sedang menghadapi gelombang pasang inflasi.
Fenomena yang demikian ini diakibatkan ulah lonjakan harga minyak
maupun komiditas lainnya dan tak lepas juga komoditas pangan. Kondisi
yang demikian ini ditambah lagi peranan hedge-fund dan spekulan komoditas yang turut mendorong kenaikan harga.
Di
dunia, sepertiga negara-negara berkembang rata-rata sudah pernah
mengalami tingkat inflasi yang berada pada posisi dua digit, bahkan
dibeberapa negara sudah mengalami hiperinflasi.
Vietnam,
Venezuela dan Pakistan adalah contoh negara yang mengalami inflasi yang
cukup parah di mana tingkat inflasi mencapai 20% bahkan Zimbabwe
sampai-sampai tak sanggup mengendalikan inflasinya sehingga diambi
kebijakan harus memotong 10 angka nol di mata uangnya, seperti 10 Milyar
menjadi 1, dalam hitungan persen inflasinya didapat 2,2 juta%! Wouw
suatu rekor dalam sejarah dunia.
Menurut
catatan Bank Dunia, lonjakan harga berjamaah ini pernah terjadi pada
tahun 1973. di tahun itu, hampir semua komoditas bak berikrar untuk naik
harga secara bersama-sama. Kenaikan harga-harga ini secara otomatis
menjadi pukulan telak bagi kelompok miskin, kelompok yang paling rentan
terhadap lonjakan harga. Besarnya permintaan dan kurangnya penawaran,
terutama untuk bahan pangan telah manjadikan masalah ini menjadi masalah
global.
Dua
negara yang paling berjubel penduduknya, India dan China mengeluarkan
kebijakan melarang ekspor beras demi mengamankan pasokan dalam negeri.
Sekedar menaikkan pajak ekspor tidak terlalu jitu untuk kondisi seperti
sekarang ini. Di sisi lain, negara pengimpor beras, seperti Filipina dan
Indonesia, mengadakan tender besar-besaran untuk impor beras. Hal ini
mendorong harga komoditas lebih suka bertengger di atas.
Kenapa kondisi seperti ini bisa terjadi? Diduga, kebijakan negara maju yang merangsang produksi biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil, dalam rangka mengantisipasi global warming, dengan cara pemberian subsidi, membatasi ekspor, dan mewajibkan penggunaan biofuel di
dalam negeri, telah memicu konversi secara besar-besaran penggunaan
komoditas pangan untuk bahan bakar nabati. Komoditas yang tadinya di
konsumsi sebagai makanan, sekarang digunakan untuk menjalankan mesin. Di
Amerika Serikat sendiri, 40% produksi jagung dialokasikan untuk
pembuatan etanol.
INFLASI DI INDONESIA
Di
Indonesia, bila dirunut ke belakang, lonjakan harga saat ini bukanlah
yang terparah. Coba tengok ke belakang di zaman orde lama bahkan lebih
parah lagi, besaran ratusan persen seolah telah menjadi hal yang biasa.
Sepertinya inflasi tinggi telah menjadi teman karib.
Tanggal
5 Agustus 2008, Bank Indonesia sudah berusaha mengekang inflasi dengan
cara menaikkan BI rate menjadi 9%, setelah berhasil dikerek turun 8%.
Tetapi sebandingkah kenaikan BI rate ini dengan inflasi, karena sejatinya yang terjadi adalah inflasi dari luar (imported inflation),
jika dibandingkan tahun 2005, setelah kenaikan BBM, BI mengerek suku
bunga dari 8.25 - 12.75 % hanya dalam waktu 4 bulan saja. Tetapi
sekarang, suku bunga naik dengan santai di kisaran 0.25 persen per
bulan, kalah banter dengan inflasi.
Gubernur Bank Sentral, Budiono dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 5 Agustus 2008 mengatakan :
“Inflasi
pada 2008 kemungkinan akan meningkat pada kisaran 11,5-12,5% (yoy).
Namun kami memperkirakan bahwa dengan berbagai kebijakan yang telah dan
akan dilakukan, baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah, inflasi akan
kembali mengarah ke satu digit di tahun 2009 pada kisaran 6,5%±1%. Bank
Indonesia akan memfokuskan pada upaya meredam dampak tidak langsung
dari kenaikan harga BBM dan pangan”
Di depan
mata tampak bulan puasa, Lebaran, dan Natal, penyumbang rutin inflasi
tahunan. Periode Juli - Desember biasanya lebih tinggi dari Januari -
Juni. Dengan hitungan yang sederhana saja, maka inflasi tahun 2008
sepertinya akan melewati target pemerintah, diperkirakan akan berada
pada kisaran 15%.
Jumat, 05 April 2013
Tugas hari senin, 1 Maret 2013
Pertanyaan
1. Sebutkan isi dari Plan Contable General !
2. Sebutkan 5 ciri-ciri akuntansi Perancis !
3. Sebutkan 5 lembaga yang terlihat di dalam standar akuntansi Perancis !
4. Sebutkan jenis-jenis laporan keuangan yang ada di Perancis !
5. Sebutkan minus dan positifnya standar akuntansi Perancis !
Jawaban
1. - Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
- Aturan pengakuan dan penilaian
- Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya
- Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
2. - Terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan
- Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib
- Hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti standar pelaporan keuangan
internasional
- Perusahaan secara tersendiri harus memenuhi pemasukan yang tetap
- Detail revaluasi yang dilakukan
3. - OEC
- CNCC
- CNC
- CRC
- IASB
4. - Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
5. Kelebihan : lebih valid/efisien karena dia menggunakan laporan auditor dan laporan direktur
Kelemahan : terlalu banyaknya jenis laporan keuangan sehingga membuat orang lain bingung
1. Sebutkan isi dari Plan Contable General !
2. Sebutkan 5 ciri-ciri akuntansi Perancis !
3. Sebutkan 5 lembaga yang terlihat di dalam standar akuntansi Perancis !
4. Sebutkan jenis-jenis laporan keuangan yang ada di Perancis !
5. Sebutkan minus dan positifnya standar akuntansi Perancis !
Jawaban
1. - Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
- Aturan pengakuan dan penilaian
- Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya
- Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
2. - Terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan
- Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib
- Hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti standar pelaporan keuangan
internasional
- Perusahaan secara tersendiri harus memenuhi pemasukan yang tetap
- Detail revaluasi yang dilakukan
3. - OEC
- CNCC
- CNC
- CRC
- IASB
4. - Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
5. Kelebihan : lebih valid/efisien karena dia menggunakan laporan auditor dan laporan direktur
Kelemahan : terlalu banyaknya jenis laporan keuangan sehingga membuat orang lain bingung
Akuntansi Internasional
A.
ALASAN UNTUK MEMILIH NEGARA CINA, TAIWAN
Ada beberapa alasan kami memilih untuk
melakukan survei terhadap empat Negara ini antara lain adalah sbb :
a.
Cina merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia, sehingga perkembangan
akuntansinya merupakan bagian yang penting dari perubahan struktural yang
tejadi di perekonomian Cina.
c.
Taiwan sering disebut sebagai “Macan Asia”. Taiwan mengalami pertumbuhan produk
domestic bruto yagn cepat dalam beberapa tahun terakhir yang didorong oleh
pertumbuhan ekspor hasil industri. Hubungan sejarah dan budaya yang dimiliki
Taiwan dengan Cina sehingga akuntansinya sangat berbeda.
B. BEBERAPA PENGAMATAN MENGENAI DUA NEGARA DAN
AKUNTANSINYA
Wilayah,
jumlah penduduk dan produk domestik bruto (GDP) yang dihasilkan Cina
mengerdilkan Negara lainnya. Namun, jumlah impor dan ekspor Cina dibandingkan
dengan GDP-nya menunjukkan betapa tertutupnya perekonomian Cina sekarang. Cina
jauh lebih miskin dibandingkan ketiga Negara lainnya dan perekonomianya jauh
lebih bertitik berat pada sektor pertanian. GDP per kapita menunjukkan bahwa
Taiwan memiliki standar hidup yang relatif tinggi. Republik Ceko dan Meksiko
hampir setara , namun lebih rendah dibandingkan Taiwan. “Jasa” merupakan bagian
terpenting perekonomian Republik Ceko,Taiwan dan Meksiko.
Kebanyakan perdagangan internasional lebih
bersifat regional.Amerika Serikat merupakan mitra dagang Taiwan yang terbesar.
Banyaknya 200 perusahaan – perusahaan teratas pada pasar yang sedang berkembang
dan penggunaan bursa Efek London dan New York dan Nasdaq untuk memperoleh modal
menunjukkan perekonomian dan pasar modal di Taiwan mengungguli perekonomian
pasar modal di tiga Negara lainnya. Pola pencatatan saham menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan Cina dan Meksiko lebih menyukai Bursa Efek New York
dibandingkan bursa efek London , sedangkan perusahaan dari Republik Ceko dan
Taiwan sebaliknya.Perusahaan di Republik Ceko, Cina Taiwan dan Meksiko tidak
melakukan pencatatan di Nasdaq.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi yaitu :
1. Sumber keuangan
2. Sistem hokum
3. Perpajakan
4. Politik dan
ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat
perkembangan ekonomi
7. Tingkat
pendidikan
8. Budaya.
Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi
akuntansi di Negara-negara berkembang. Namun, faktor tertentu mungkin cukup
berbeda di perekonomian yang sedang berkembang. Misalnya : pengaruh sistem
hukum realtif tidak terlalu penting di Negara berkembang dibanding dengan
negara maju. Meksiko memiliki hukum sipil yang mirip di Prancis, namun
akuntansinya lebih berorientasi pada kewajaran dan kepatuhan hukum. Hubungan
ekonomi antara Meksiko dan Amerika Serikat yang penting, yang meluas kepada
bidang akuntansi menjelaskan mengapa Meksiko memiliki akuntansi yang
berorientasi kepada kewajaran. Amerka Serikat juga memiliki pengaruh yang sama
di Taiwan.
Cina mendasarkan standar akuntansinya yang baru pada IAS/IFRS karena Cina berharap dapat melkukan komunikasi dengan lebih baik kepada investor asing yang sangat penting bagi rencana pembangunan ekonominya.
Cina mendasarkan standar akuntansinya yang baru pada IAS/IFRS karena Cina berharap dapat melkukan komunikasi dengan lebih baik kepada investor asing yang sangat penting bagi rencana pembangunan ekonominya.
CINA
Akuntansi di CIna memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM) dulunya pernah menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya.
Akuntansi di CIna memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM) dulunya pernah menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya.
Karakteristik
utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian RRC pada tahun 1949. Cina menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dan
pola-pola yang dianut Uni Soviet. Tujuan akuntansi adalah untuk memenuhi
kebutuhan Negara atas perencanaan dan pengendalian ekonomi. Pelaporan keuangan
cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi manajemen
dana, yang mana dana diartikan sebagai properti,barang dan material yang digunakan
selama proses produksi. Pelaporan keuangan menekankan Neraca, yang mencerminkan
sumber dan penggunaan dana dan kurang menitikberatkan pada pertanggungjawaban
dan akuntabilitas serta kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah.
Akuntansi menekankan perhitungan secara kuantitas dan perbandingan biaya dan
kuantitas.
Perekonomian Cina disebut sebagai
perekonomian hibrid (campuran), dimana Negara mengendalikan komoditas dan
industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan
swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar. Reformasi ekonomi yang
dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi termasuk pengalihan perusahaan
milik Negara menjadi perusahaan perseroan yagn mengeluarkan saham. Aturan
akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan yang baru
diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban
terbatas, serta badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan. Peranan
pemerintah telah mengubah dari mengelola baik makro maupun mikro ekonomi
menjadi hanya mengelola tingkat makro saja.
a. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Hukum akuntansi diamandemen pada tahun 2000 yang mencakup seluruh perusahaan dan organisasi termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara.
Hukum tersebut menjelaskan
prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan
masalah-masalah yang memerlukan prsedur akuntansi. Dewan Negara telah
mengeluarakan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan ( Financial
Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR ). FARR ini berfokus pada
pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik dan masalah
akuntansi keuangan dan pelaporan lainnya. Kementrian Keuangan yang diawasi oleh
Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan auditing, selain itu juga
bertanggung jawab atas aktivitas yang mempengaruhi perekonomian. Secara umum
aktivitas ini mencakup perumusan strategi ekonomi jangka panjang dan penetapan
priotas atas alokasi dana pemerintahan. Secara khusus, tanggung jawab
kementrian adalah :
• Merumuskan dan menegakkan kebijakan
yang terkait dengan ekonomi, pajak, dan keuangan lainnya.
• Menyusun anggaran Negara dan
laporan fiskal tahunan.
• Mengelola pendapatan dan
pengeluaran Negara.
• Mengembangkan manajemen keuangan
dan sistem perpajakan.
Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan
mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standar for
Business Enterprises – ASBE), suatu kerangka dasar konseptual yang dirancang
untuk menuntun perkembangan standar akuntansi yang baru. Efektif per tanggal 1
Juli 1993, ASBE merupakan sebuah peristiwa besar dalam upaya Cina untuk menuju
sebuah perekonomian pasar. Motif untuk menerbitkan ASBE adalah untuk
menghamornisasikan praktik akuntansi domestik. Terlebih lagi praktik yang ada
tidak sama dengan praktik internasional dan tidak sesuai untuk perekonomian
yang berorientasi pasar. Melakukan harmonisasi akuntansi di Cina dengan praktik
internasional bertujuan untuk menghapuskan hambatanhambatan komunikasi dengan
investor asing dan mencoba memenuhi kebutuhan reformasi ekonomi yang sedang
dijalankan.
ASBE yang baru diterbitkan pada
tahun 2001. Sebelum tahun 2005, seluruh perusahaan milik Negara akan diwajibkan
untuk mengadopsi ASBE dan selanjutnya akan diperluas kepada seluruh perusahaan
berukuran menengah dan besar. ASBE terdiri dari sejumlah bab yang meliputi
prinsipprinsip dasar, elemen-elemen laporan keuangan, prinsip pengakuan, dan
ketentuan mengenai pelaporan dan pengungkapan keuangan.
Komite Standar Akuntansi Cina (
China Accounting Standards Committee-CASC) didirikan pada tahun 1998 sebagai
badan berwenang dibawah Kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan standar ini mencakup
pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus tugas, penerbitan
draft eksposur dan dengar pendapat umum. CASC telah menerbitkan standar
akuntansi terhadap masalah-masalah seperti laporan arus kas, restrukturisasi
utang, pendapatan, transaksi nonmoneter, kontinjensi dan sewa guna usaha.
Berikut
ini sistem akuntansi di Cina untuk perusahaan bisnis ( yang menjelaskan
ringkasan isi dari ASBE ) :
1.
Prinsip Dasar : kelangsungan usaha, substansi mengungguli bentuk, konsistensi,
ketepatan waktu, dapat dipahami, dasar akrual, penyadingan, kehati-hatian,
materialitas, dan penurunan nilai.
2.
Definisi Elemen : aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, dan
laba.
3. Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban dan ekuitas.
3. Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban dan ekuitas.
4.
Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan klasifikasinya.
5.
Isi laporan keuangan dan akuntansi.
Komisi Pengatur Pasar Modal CIna (China
Securities Regulatory Commission – CSRC) mengatur dua bursa efek di Cina dan
menetapkan panduan pengaturan, merumuskan dan menegakkan peraturan pasar dan
menyetujui penawaran saham perdana dan saham baru. CSRC juga menerbitkan
ketentuan pengungkapan tambahan untuk perusahaanperusahaan yang sahamnya tidak
tercatat. Jadi ketentuan pengungkapan yang sahamnya tercatat ditetapkan oleh
dua badan pemerintah yaitu Kementrian Keuangan dan CSRC.
Cina memiliki dua organisasi
akuntansi professional yaitu Institut Akuntan Publik Bersertifikat ( CICPA )
yang mengatur audit perusahaan swasta dan Asosiasi Auditor Publik Bersertifikat
(CACPA) yang bertanggung jawab atas audit perusahaan milik Negara. CICPA
menetapkan ketentuan untuk menjadi seorang CPA, menyelenggarakan ujian CPA,
mengembangkan standar auditing dan bertanggung jawab atas kode etik
professional.
Dengan pengecualian bahwa CICPA
melaporkan tugasnya kepada lembaga pemerintah regulasi praktik akuntansi
akuntansi publik di Cina dapat dibandingkan dengan sistem di Amerika Serikat.
b.
Pelaporan Keuangan. Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun
kalender.
Laporan keuangan
terdiri dari :
• Neraca
• Laporan Laba Rugi
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
• Penjelasan kondisi keuangan
Laporan tambahan diwajibkan untuk
mengungkapkan penurunan nilai aktiva,perubahan struktur permodalan dan
penyisihan laba. Perusahaan yang sahamnya tercatat harus mengungkapkan
informasi segmen yang konsisten dengan standar internasional. Catatan mencakup
pernyataan mengenai kebijakan akuntansi. Laporan keuangan harus
dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam
mata uang Cina, Renminbi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang
CPA Cina. Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan Laporan setiap kuartal harus
dibuat oleh perusahaan yang sahamnya tercatat. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat yang mengeluarkan saham-saham untuk investor asing harus menempatkan
laporan keuangannya dalam bahasa Inggris dan Cina.
c.
Pengukuran Akuntansi
Ada beberapa metode yang digunakan
dalam pengukuran akuntansi antara lain:
1.
Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwill
harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
2.
Metode Ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi
20 %. Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.
3.
Akun-akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50 %
dan atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan. Untuk anak perusahaan luar
negeri, neraca ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar akhir tahun, laporan
rugi laba ditranslasikan pada kurs nilai tukar rata-rata sepanjang tahun, dan
setiap perbedaan translasi disajikan sebagai cadangan dalam ekuitas.
4.
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud dan
didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya dengan metode garis
lurus.
5.
Aktiva tidak berwujud yang dibeli dicatat berdasarkan harga perolehanya dan
diamortisasi selama periode manfaat yang tidak lebih dari 10 tahun.
6.
Revaluasi tidak diperbolehkan kecuali terjadi perubahan kepemilikan, seperti
saat sebuah perusahaan milik Negara diprivatisasikan. Perusahaan penilai aktiva
yang bersertifikat atau kantor akuntan publik menentukan penilaiannya.
7.
FIFO, Rata-rata, dan LIFO merupakan metode penentuan biaya (persediaan) yang
diperbolehkan, dan nilai persediaan diturunkan karena penurunan harga dan
keusangan.
8.
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan langsung. v Sewa
guna usaha pembiayaan dikapitalisasikan.
9.
Tiga
metode pajak tangguhan yang diberlakukan :M
a.
Metode arus langsung (flow-through), dimana tidak terdapat pajak tangguhan.
b.
Metode Penangguhan, dimana pajak tangguhan tidak disesuaikan terhadap perubahan
tarif pajak yang selanjutnya.
c.
Metode kewajiban, dimana pajak tangguhan disesuaikan terhadap perubahan tariff pajak
selanjutnya.
10.
Kewajiban
kontinjensi dapat diakui apabila mungkin terjadi dan estimasi yang handal
terhadap jumlahnya dapat dibuat.
TAIWAN
Pada awalnya, Taiwan oelh dunia barat dikenal dengan Formosa yagn berarti “ Pulau yang Indah “.Perekonomian Taiwan telah berkembang dalam tiga tahap yang berbeda sejak tahun 1949. Selama tahun 1950-an, pertanian dan industri substitusi impor mendominasi pertumbuhan ekonomi. Tahap kedua dimulai tahun 1960-an meliputi barang-barang konsumsi dan industri ringan berteknologi rendah. Tahap terakhir meliputi industri padat modal dan berteknologi tinggi. Taiwan memiliki investasi dalam jumlah yang signifikan di Cina daratan.
Pada awalnya, Taiwan oelh dunia barat dikenal dengan Formosa yagn berarti “ Pulau yang Indah “.Perekonomian Taiwan telah berkembang dalam tiga tahap yang berbeda sejak tahun 1949. Selama tahun 1950-an, pertanian dan industri substitusi impor mendominasi pertumbuhan ekonomi. Tahap kedua dimulai tahun 1960-an meliputi barang-barang konsumsi dan industri ringan berteknologi rendah. Tahap terakhir meliputi industri padat modal dan berteknologi tinggi. Taiwan memiliki investasi dalam jumlah yang signifikan di Cina daratan.
Taiwan memiliki perekonomian
kapitalis yang dinamis dengan pengurangan tuntunan pemerintah atas investasi
dan perdagangan luar negeri secara perlahan-lahan. Usaha yang dimiliki keluarga
merupakan dasar perekonomian. Beberapa industri strategis, seperti
barang-barang militer, penyulingan minyak dan sarana umum, dimiliki oleh Negara
tetapi secara perlahan pemerintah melakukan privatisasi kepemilikannya dalam
perusahaan-perusahaan tersebut.
Taiwan memiliki sistem keuangan
berdasarkan kredit yang sama dengan sistem di Jerman dan Jepang ketimbang
system berdasarkan pasar uang. Memperbaiki pasar modal merupakan prioritas terpenting
bagi pemerintah Taiwan. Bursa efek Taiwan memiliki kapitalisasi pasar terbesar
kedua di antara pasar saham yang sedang berkembang (dibelakang Cina). Taiwan
merupakan perekonomian terbesar ke-17 di dunia. Amerika Serikat merupakan mitra
dagangnya yang terbesar.
a.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Hukum akuntansi komersial, yang
diamandemen pada tahun 1987
Mengatur catatan akuntansi dan
laporan keuangan di Taiwan dan berlaku bagi perusahaan berdasarkan Hukum
Perusahaan dan Aturan Bisnis, kecuali persekutuan kecil atau perusahaan
perseorangan . Hukum tersebut menetapkan bahwa catatan, akuntansi harus
disimpan dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan dan
pengungkapan lainnya. Hukum itu juga menekankan akuntansi keuangan berbeda dari
akuntansi pajak.
Standar akuntansi ditetapkan oleh
komite standar akuntansi keuangan ( financial accounting standards
Committee-FASC) dari lembaga pengembangan dan penelitian akuntansi (accounting
Research and Development Foundation- ARDF). FASC didirikan pada tahun 1984,
mengikuti proses pemeriksaan yang sama dengan FASC AS. Sebelum mengeluarkan
standar, FASB menyusun draft sementara, meminta opini nasehat dari pihakpihak
terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan dan kadang-kadang
menyusun revisi draf sementara. Perusahaan-perusahaan yagn tercatat sahamnya
pada bursa efek Taiwan menghadapi ketentuan pengungkapan tambahan yagn
dikeluarkan oleh Komisi Sekuritas dan Future (Securities and Futures Commission
– SFC), sebuah lembaga yang berada dibawah Kementrian Keuangan.
ARDF saat ini telah menegaskan
komitmen Taiwan untuk konverjensi dengan IAS/IFRS. Konsep akuntansi keuangan
dan penyusunan laporan keuangan di revisi pada tahun 2002 didasarkan pada
kerangka dasar IASC. Seluruh proyek baru dan yang telah ada yang dilaksanakan
oleh FASC akan disesuaikan dengan IAS/ IFRS.Perbedaan antara prinsip akuntansi
Taiwan dengan IAS/IFRS akan diidentifikasikan dan akan direvisi agar sesuai
dengan IAS/IFRS.
b.
Pelaporan Keuangan.
Hukum Akuntansi Komersial mewajibkan
laporan keuangan berikut ini: • Neraca
• Laporan
laba rugi • Laporan
perubahan ekuitas pemilik • Laporan
arus kas • Catatan
Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :
Ringkasan
kebijakan akuntansi yang signifikan.
1.
Alasan-alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhnya terhadap
laporan keuangan.
2.
Hak kreditor terhadap aktiva tertentu. 2. Pembatasan atas pembagian laba. ü Peristiwa
penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik. ü Peristiwa setelah tanggal neraca yang
penting.
3.
Pos-pos lain yang memerlukan penjelasan untuk mengindarikesalahpahaman atau
yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam menyajikan laporan keuangan
secara wajar.
Laporan keuangan harus komparatif dan
periode fiskal haruslah tahun kalender. Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA
diwajibkan untuk perusahaan milik publik dan untuk perusahaan bukan publik yang
lebuh besar Perusahaan yang tercatat sahamnya yang tercatat pada bursa efek
harus memberikan laporan keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang
direview oleh CPA dan laporan penjualan tahunan.
c.
Pengukuran Akuntansi Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran
akuntansi antara lain:
1.
Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan entitas
lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50 %.
2.
Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha, metode penyatuan
kepemilikan tidak digunakan. Berdasarkan metode pembelian, aktiva dialihkan
berdasarkan nilai bukunya, meskipun dapat disesuaikan karena nilai pasar yang
lebih tinggi.
3.
Goodwill umumnya di kapitalisasi dan diamortisasi selama paling lama 20 tahun.
4.
Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan diperusahaan lain sebesar
20% atau lebih..metode temporal digunakan untuk anak perusahaan yang tidak
otonom dan penyesuaian translasi dibebankan kedalam laba.
5.
Neraca perusahaan asing yang independent dari induk perusahaannya
ditranslasikan berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi
ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata.
6.
Aktiva tetap termasuk tanah dan sumber daya alam, dan aktiva tidak berwujud
dapat direvaluasi. Perusahaan diperbolehkan untuk menyajikan ulang nilai tanah
(tiap tahunnya) sesuai dengan nilai yagn diumumkan pemerintah.
7.
Depresiasi
dan amortisasi dihitung berdasarkan estimasi masa manfaat.
8.
Aktiva tidak berwujud diamortisasi selama periode maksimum 20 tahun.
9.
Persediaan disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan
pasar, baik metode FIFO, LIFO, dan rata-rata. Ø Biaya penelitian dan pengembangan
dibebankan sebagai beban apabila terjadi.
10.
Akuntansi untuk sewa guna usaha, kontinjensi dan pajak tangguhan konsisten
dengan pendekatan AS dan Internasional. Jadi sewa guna usaha pembiayaan
(disebut sewa guna usaha modal), dikapitalisasi dan kerugian kontijensi diakru
pada saat mungkin terjadi dan memiliki estimasi yang handal.
11.
Alokasi pajak antar periode diwajibkan apabila terdapat perbedaan karena waktu,
dengan demikian pajak tangguhan diakru.
12.
Perusahaan-perusahaan di Taiwan harus memiliki cadangan wajib dalam ekuitas
pemegang saham, yaitu : 10 % dari laba disisihkan setiap tahunnya hingga nilai
cadangan sama dengan total saham modal dasar perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)