Kamis, 24 November 2011

Euforia Sea Games

Euforia Sea Games semakin mengudara,menenggelamkan berbagai macam kesemrawutan,pertikaian,dan masalah dalam negeri,meskipun barang sejenak.Sorotan media,telah benar-benar menyumbang besar event internasional ini tampak meriah,semeriah acaranya,tapi tentu tidak bisa melupakan kesakitan rakyat Indonesia.
Tentu ini bukanlah sekedar perhelatan bergengsi didataran negara-negara asia tenggara,tapi ketika berbicara Sea Games,maka ingatan kita sebagai rakyat Indonesia tak lekang dari kasus mega korupsi yang menyita perhatian rakyat Indonesia.Efurianya seolah-olah berusaha ingin menyihir rakyat,dan melupakan tentang apa yang sudah terjadi dalam perjuangannya menyelenggarkan Event bergengsi itu.
Sea Games,memanglah sebagai ajang pembuktian Indonesia untuk bisa meningkatkan kemajuan olahraga dalam negeri,dan untuk mendapatkan pengakuan keeksistensian olahraga indonesia di ajang internasional.
Tentu kita semua berharap yang terbaik,bahwa sea games kali ini benar-benar menjadi ajang yang sukses untuk menunjukkan olahraga Indonesia kedunia Internasional.
Dan kita semua berharap penanganan kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games segera menemukan titik terang,sehingga efurianya semakin meriah,dan semua rakyat akan turut bergembira dengan kegembiraan yang totalitas.
Bukan kegembiraan yang setengah hati,bukan kebahagiaan yang parsial,tapi benar-benar bangga yang lahir dari hati.Dan memberikan sumbangsih yang maksimal pula.

Mengontrol Keuangan Pribadi Dengan Cara Pemrioritasan Kebutuhan

Banyak cara yang ditempuh sebenarnya untuk mengontrol keuangan pribadi kita, tetapi salah satu metode saya yaitu dengan memisahkan uang untuk membeli kebutuhan dan uang untuk di tabung. Metode ini sudah saya pakai semenjak saya Sekolah Dasar, dan sampai sekarang masih terpakai dan sangat berguna sekali. Karena saya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi saya harus lebih pintar mengatur keuangan.

Dengan metode tersebut, saya dapat memenuhi kebutuhan prioritas saya dan kebutuhan menabung untuk masa yang akan mendatang. Karena metode ini sangatlah efektif bagi saya.

Kamis, 17 November 2011

Teknik-teknik Pengumpulan Data

A. Angket

 Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci danlengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau halhalyang diketahuinya .Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui.Misalnya, tentang keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap,minat, kebiasaan belajar, dan lain sebagainya. Isi angket dapat berupapertanyaan-pertanyaan tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebutdirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yangobyektif. Juga perlu dijalin kerja sama antara pemberi angket danresponden melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga respondenterdorong bekerja sama dan rela mengisinya secara jujur.Pada pokoknya angket dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan cara menjawabpertanyaan dan bagaimana jawaban diberikan.Ditinjau dari cara menjawab pertanyaannya, angket dibagi menjadi 2,yaitu:a) Angket terbuka atau tak berstruktur, adalah angket yang disusunsedemikian rupa, sehingga responden secara bebas dapat memberikansesuai dengan bahasanya sendiri. Contoh: Bagaimana pendapat andajika di Sekolah ini didirikan klub sepak bola basket?b) Angket tertutup atau berstruktur, adalah angket yang disususnsedemikisn rupa sehingga responden tinggal memilih jawaban yangdisediakan. Contoh: Apakah anda mempunyai sepeda motor sendiri?( )Ya ( ) TidakDitinjau dari jawaban yang diberikan angket dapat dibagi menjadi 2, yaitu: a) Angket langsung, ialah angket yang dikirim kepada responden danlangsung diisinya.
Contoh: Apakah anda mempunyai sepeda motorsendiri? ( ) Ya ( ) Tidakb) Angket tak langsung, ialah angket yang dikirim kepada responden dandijawab oleh orang yang bukan diminta keterangannya. Jadi respondenmenjawab pertanyaan tentang orang lain. Contoh: Apakah tersediatempat belajar sendiri bagi anak anda? ( ) Ya ( ) Tidak.30Adapun kelebihan observasi adalah sebagai berikut:a) Angket dapat diberikan kepada sejumlah besar responden tanpakehadiran penilai.b) Cara menjawab angket disesuaikan dengan kesempatannya sendiri dansejujur-jujurnya.c) Data jawaban responden lebih mudah diolah, karena pertanyaan yangdiberikan responden sama.Sedangkan beberapa kelemahan observasi antara lain:a) Karena angket merupakan daftar pertanyaan tertulis, jawaban hanyadapat diberikan oleh responden yang dapat membacanya. Disampingitu seringkali pertanyaan tidak dijawab secara lengkap oleh respondendan merupakan jawaban final. b) Angket yang dikembalikan tidak mencapai jumlah yang duharapkandan dibutuhkan waktu yang cukup lama.c) Apabila pertanyaan tidak disusun dengan baik, jawaban-jawaban yangdihasilkan tidak objektif.

B. Wawancara
 
Pengertian dan Fungsi Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan cara wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey, tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. (Masri S dan Sofian Effendi, 1995 :192).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Lexy J, 2006 :186).
Tujuan mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan guba (1985:266), antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi serta memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan besar
1. sebagai metode primer.
2. sebagai metode pelengkap.
3. sebagai kriterium.
Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai metode diberi kedudukan yang utama dalam serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya, ia akan memiliki ciri sebagai metode primer.
Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain, ia akan menjadi metode perlengkap.
Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan orang untuk menguji kebenaran dan kemantapan suatu datum yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti observasi, test, kuesioner dan sebagainya. Digunakan untuk keperluan semacam itu metode wawancara akan menjadi batu pengukur atau kriterium.
Dalam tiga golongan fungsi itu tidak implicit bahwa golongan yang satu mempunyai harga yang lebih tinggi dari yang lain. Sebagai metode primer wawancara mengemban tugas yang sangat penting. Sebagai pelengkap metode wawancara menjadi sumber informasi yang sangat berharga, dan sebagai kriterium ia menjadi alat yang memberikan pertimbangan yang memutuskan. Ditinjau dari segi itu adanya tiga fungsi pokok itu justru memperlihatkan bahwa interview merupakan suatu metode yang serba guna.

C. Observasi
 
Pengertian observasi dapat dirumuskan sebagai berikut :Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
 
D. Studi Kepustakaan
 
Menurut M.Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’ mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan :
“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.”(Nazir,1988: 111).
 
Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.  
 

Kamis, 10 November 2011

Laporan Dan Usul

A. LAPORAN

 1. Pengertian Laporan

 Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya, dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan yang sederhana berbentuk angka-angka sebagai suatu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalan, sampai kepada laporan yang terdiri dari beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri dari ratusan halaman. Ada yang berbentuk isian formulir-formulir yang standar, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk buku.


 2. Dasar-dasar Laporan

Sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar, yaitu : orang yang memberi laporan, pihak yang menerima laporan, dan sifat dan tujuan umum laporan.

a. Pemberi Laporan

Laporan melibatkan orang atau pihak yang memberi laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.

b. Penerima Laporan

Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.

c. Tujuan Laporan

Tujuan sebuah laporan tergantung dari situasi yang ada antara pemberi laporan dan penerima laporan. Bila pemberi laporan adalah orang yang ditugaskan untuk meneliti masalah tersebut, maka tujuannya ditentukan oleh pemberi laporan.

3. Sifat Laporan

Sifat laporan tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berwujud perbaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan, sejalan dengan tujuan laporan itu.

4. Macam-macam Laporan

Laporan-laporan umum (untuk perusahaan dsb.) dapat dibagi-bagi lagi sesuai dengan bentuk dan maksudnya.

a. Laporan berbentuk Formulir Isian

Laporan ini berbentuk formulir isian yang telah disiapkan blangko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai.

b. Laporan berbentuk Surat

Laporan yang mengambil bentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan.

c. Laporan berbentuk Memorandum

Laporan berbentuk memorandum ini sering digunakan, biasanya dipergunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.

d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan

Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Sebaliknya, laporan keadaan itu mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.

e. Laporan Berkala

Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini dapat dibuat dengan bentuk formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.

f. Laporan Laboratoris

Laporan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium. Unsur-unsur yang paling penting dari suatu kerangka laporan laboratoris :
(1) Halaman Judul
(2) Obyek, atau tujuan
(3) Teori : menyangkut teori mana yang diterapkan
(4) Metode : prosedur-prosedur yang ditempuh
(5) Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode di atas
(6) Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan
(7) Kesimpulan
(8) Apendiks
(9) Data asli

g. Laporan Formal dan Semi-formal

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku. Istilah dari laporan ini yaitu : laporan formal, laporan semi-formal, laporan non-formal, laporan formil, dan laporan informil.

5. Struktur Laporan Formal

 
  A
Halaman Judul : memuat pokok atau topik laporan
Surat Penyerahan : kata pengantar pada sebuah laporan atau buku
Daftar Isi : daftar isi laporan
Ikhtisar atau Abstrak : bagian uraian yang sangat singkat atau suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat
Pendahuluan : tujuan mengapa laporan itu ditulis
Isi Laporan : inti persoalan dari persoalan tersebut
Kesimpulan dan Saran : hal yang penting dari laporan itu dirumuskan, dan memberi kesempatan untuk pembaca memberi tahu jika ada yang kurang dari laporan tersebut
Bagian Pelengkap : bagian tambahan untuk melengkapi laporan jika ada yang kurang

6. Bahasa Sebuah Laporan

Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Selain itu juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, bukan bahasa sastrawan.

7. Laporan Buku

Suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi.


B. USUL

1. Pengertian Usul

Yang dimaksud dengan usul atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

2. Sifat dan Jenis Usul

Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada, walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Jenis-jenis usul yaitu usul formal, semi-formal dan non-formal.

3. Usul Non-Formal

Usul-usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Kadang-kadang usul non-formal berbentuk memorandum atau surat. Usul non-formal selalu harus mengandung hal-hal berikut :

a. Masalah : masalah yang disampaikan dalam sebuah usul
b. Saran Pemecahan : saran-saran yang disampaikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
c. Permohonan : penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu

4. Usul Formal

Usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Tiga bagian utama usul formal yaitu :

(1) Bagian Pelengkap Pendahuluan : beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halaman judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan.

(2) Isi Usul : memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan.

(3) Bagian Pelengkap Penutup : berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.